Rabu, 19 September 2012

10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik

Adapun 10 (sepuluh) tanda anak bergizi baik adalah sebagai berikut:
  1. Bertambah umur, bertambah berat, dan bertambah tinggi.
  2. Postur tubuh tagap dan otot padat.
  3. Rambut berkilau dan kuat.
  4. Kulit dan kuku bersih serta tidak pucat.
  5. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar.
  6. Gigi bersih dan gusi merah mudah.
  7. Nafsu makan baik dan buang air secara teratur.
  8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
  9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif.

Minggu, 26 Agustus 2012

Pemrograman Bahasa C ++

Program 1 :


# include <stdio.h>
# include <conio.h>
# include <iostream.h>

void main ()

{

float harga_sepatu, harga_kaos_kaki, uang_kembali, harga_total, harga_bayar ;

cout << "Harga sepatu = Rp. " ;
cin >> harga_sepatu ;
cout << "Harga kaos kaki = Rp. " ;
cin >> harga_kaos_kaki ;
cout << "Harga bayar = Rp. " ;
cin >> harga_bayar ;

harga_total = harga_sepatu + harga_kaos_kaki ;

uang_kembali = harga_bayar - harga_total ;

cout << "Uang kembali = Rp. " << uang_kembali << endl ;

}


Program 2 :


# include <stdio.h>
# include <conio.h>
# include <iostream.h>

void main ()

{

int a,b,c,d,e ;

cout << "Jatah tiap minggu = " ;
cin >> a ;
cout << "Jatah yang dikurangi = " ;
cin >> b ;
cout << "Jumlah pelanggan = " ;
cin >> d ;

c =  a - b ;

e = c / d ;

cout << "Jatah yang diterima pelanggan = " << e << endl ;

}


Program 3 :


# include <stdio.h>
# include <conio.h>
# include <iostream.h>

void main ()

{

float a,b,c,d,e,f ;
long g,h ;

cout << "Total batu bata = " ;
cin >> a ;
cout << "Total semen = " ;
cin >> b ;
cout << "Harga 1000 batubata = Rp. " ;
cin >> c ;
cout << "Harga 1 sak semen = Rp. " ;
cin >> d ;

e = a / 1000 ;

h = e * c ;

f = d * b ;

g = h + f ;

cout << "Total bayar = Rp. " << g << endl ;

}


Rabu, 04 April 2012

Tiga Pilar Object Oriented Programming (OOP)

Tiga pilar dalam konsep Object Oriented Programming (OOP) adalah sebagai berikut:
  1. Encapsulation
  2. Inheritance
  3. Polymorphism

Selasa, 03 April 2012

Langkah-Langkah Proaktif Dalam Pencegahan Pelanggaran Keamanan Komputer

Berikut adalah langkah-langkah proaktif yang dapat dilakukan untuk mencegah pelanggaran keamanan komputer, yaitu:
  1. Mengubah password administrator secara teratur.
  2. Memaksa pengguna sering mengubah password.
  3. Melarang penggunaan password secara bersama-sama.
  4. Menghapus account pengguna yang sudah tidak aktif.
  5. Menghapus account pengguna yang bukan pegawai.
  6. Melakukan pengawasan acak terhadap semua aktivitas.
  7. Melakukan audit basisdata.
  8. Memberi pengertian pada pengguna akhir.
  9. Melakukan pelatihan keamanan.
Mekanisme keamanan harus dilakukan pada tingkatan berikut tanpa mempengaruhi bisnis sehari-hari:
  1. Keamanan internet (Web, WAN).
  2. Keamanan jaringan internal (Intranet, LAN).
  3. Keamanan sistem operasi.
  4. Keamanan basisdata.
  5. Keamanan objek skema.
  6. Keamanan aplikasi pengguna.
  7. Keamanan PC (Log on to Windows)

Senin, 02 April 2012

Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Memilih Konsultan

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tenaga konsultan adalah sebagai berikut:

  • Personel konsultan lebih penting daripada nama lembaga konsultan.
  • Personel konsultan yang terlibat langsung memiliki pendidikan, pengalaman, dan kemampuan yang sesuai.
  • Sistem yang dibangun bermuara untuk kepentingan pemasok dan pelanggan.

Minggu, 01 April 2012

Jenis-Jenis Sertifikasi Jaminan Mutu

Pelanggan sebagai pemakai produk perlu diberi perlindungan tentang jaminan mutu, agar pelanggan tidak ada keraguan dalam menggunakannya. Adapun jaminan yang dapat diberikan perusahaan dapat dalam bentuk sertifikasi seperti berikut ini:
  1. Sertifikasi Hasil Uji ; Produk yang memenuhi persyaratan dapat dilakukan pembuktian melalui pembuktian di laboratorium.
  2. Sertifikasi Sistem Mutu ; Perusahaan memiliki sistem jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan.
  3. Sertifikasi Produk ; Sertifikasi produk diperlukan untuk memberikan jaminan mutu kepada pelanggan.

Sabtu, 31 Maret 2012

Hierarki Dokumen Sistem Mutu

Hierarki dokumen sistem mutu yang didefinisikan dan didokumentasikan, antara lain, sebagai berikut:
  1. Manual Mutu ; Manual mutu merupakan kebijakan manajemen tentang persyaratan sistem mutu sebagai acuan tetap yang meliputi kebijakan mutu, sasaran mutu, struktur organisasi (termasuk tanggung jawab ; uraian tugas), dan penjelasan semua unsur sistem mutu.
  2. Rencana Mutu ; Rencana mutu ini menjelaskan tentang praktek mutu yang  spesifik, sumber daya dan urutan-urutan proses/kegiatan yang relevan.
  3. Prosedur & Instruksi Kerja ; Prosedur merupakan pernyataan tertulis yang menetapkan maksud dan ruang lingkup kegiatan pemasok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
  4. Rekaman Mutu ; Rekaman mutu (catatan mutu) merupakan lembar isian kegiatan sebagai bukti objektif bahwa sistem mutu diterapkan dan dapat diperagakan untuk membuktikan efektivitasnya.

Jumat, 30 Maret 2012

Proses Untuk Melakukan Tindakan Perbaikan

Proses pelaksanaan tindakan perbaikan biasanya dilakukan oleh auditee dan personel yang bertanggung jawab lainnya untuk:
  • Menyelidiki dan menentukan "akar penyebab" permasalahan (ketidaksesuaian).
  • Menganalisa penyebab (seperti manusia, mesin, material, metoda dan lingkungan).
  • Memilih dan menerapkan tindakan yang terbaik untuk mencegah terulangnya permasalahan yang sama.
  • Melakukan pengendalian untuk menjamin efektivitas tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
  • Mencatat tindakan perbaikan yang telah diambil dan merubah dokumen-dokumen yang terkait.

Kamis, 29 Maret 2012

Landasan Hukum Pemberantasan KKN

Pemberantasan KKN sudah banyak landasan hukumnya, antara lain sebagai berikut:
  1. Ketetapan MPR-RI nomor XI/MPR/1998 tanggal 13 Nopember 1998, antara lain bahwa seseorang yang dipercaya menjabat suatu jabatan harus mengumumkan dan bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat.
  2. UU No.28 tahun 1999, antara lain mengatur pembentukan Komisi Pemeriksa Kekayaan pejabat. Bahkan, diatur dalam UU tersebut, manakala Pejabat atau anggota Komisi yang melakukan Kolusi atau Nepotisme akan dihukum paling singkat dua tahun penjara dan denda dua ratus juta rupiah.
  3. UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan Korupsi. Banyak ancaman hukuman yang dicantumkan dalam UU ini, termasuk juga kepada penyuap. Dari sekian banyak pasal, diatur bahwa denda maksimum adalah satu milyar rupiah, berarti yang korupsi sekian trilyun, dendanya tidak sampai satu per mil! Dalam UU ini juga diterapkan pembuktian terbalik yang bersifat terbatas atau berimbang, jadi terdakwa dapat memberikan keterangan tentang dari mana saja asal harta bendanya dan harta benda keluarganya.
  4. Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1999, yang mengatur tentang pemeriksaan kekayaan Penyelenggara Negara (pejabat), termasuk pembentukan Komisi Pemeriksa yang anggotanya termasuk juga wakil-wakil masyarakat. Tata cara pemeriksaan yang diatur oleh Peraturan ini untuk mengetahui kebenaran atas kekayaan Pejabat untuk memudahkan pemeriksaan apabila di kemudian hari BPKP, Kepolisian, atau Kejaksaan memerlukan pemeriksaan.
  5. Peraturan Pemerintah No. 66, 67, 68, dan 127 tahun 1999 yang mengatur tentang organisasi, cara kerja, pelaporan, dan hal-hal praktis lainnya dari Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelanggara Negara.

Rabu, 28 Maret 2012

Metode Pendekatan Perhitungan Pendapatan Regional

Untuk melakukan penghitungan Pendapatan Regional ada empat metode pendekatan yang dipakai, yaitu:
  1. Pendekatan dari segi produksi (Production Approach).
  2. Pendekatan dari segi pendapatan (Income Approach).
  3. Pendekatan dari segi pengeluaran (Expenditure Approach).
  4. Metode alokasi (Allocation Method).

Selasa, 27 Maret 2012

Karakteristik Usaha Kecil

Beberapa karakteristik usaha kecil antara lain sebagai berikut:

  1. Umumnya bersifat usaha keluarga.
  2. Posisi kunci dipegang pemilik.
  3. Keuangan keluarga dan perusahaan cenderung berbaur.
  4. Tidak menuntut mekanisme pertanggungan jawaban yang ketat.
  5. Motivasi tinggi.
  6. Tidak terdapat spesialisasi dalam manajemen.
  7. Menggunakan teknologi sederhana dalam proses produksinya.
  8. Hasil produksi dipasarkan di pasar lokal atau dalam negeri.
  9. Lemah dalam manajemen, permodalan, pemasaran, dan administrasi.
  10. Mudah berganti usaha.
  11. Umumnya tidak memiliki jaminan yang cukup.
  12. Standar Industri Indonesia atau lokal.
  13. Kebanyakan adalah pribumi asli.

Senin, 26 Maret 2012

Struktur Jaringan Basisdata Terdistribusi

Sistem basisdata terdistribusi terdiri dari kumpulan tempat, masing-masing memelihara sistem basisdata lokalnya, masing-masing tempat dapat memproses transaksi lokal. Beberapa konfigurasi dari sistem basisdata terdistribusi adalah sebagai berikut:
  1. Fully Connected Network
  2. Partialy Connected Network
  3. Tree Structured Network
  4. Star Network
  5. Ring Network

Minggu, 25 Maret 2012

Ruang Bakar Pada Motor Diesel

Untuk memperoleh hasil pembakaran yang maksimal disamping menyederhanakan sistem bahan bakar, konstruksi ruang bakar juga perlu disempurnakan. Beberapa jenis ruang bakar yang banyak digunakan pada motor diesel antara lain sebagai berikut:
  1. Ruang bakar terbuka (Open Combustion Chambers)
  2. Ruang bakar muka ( Pre Combustion Chambers)
  3. Ruang bakar turbulen ( Turbulence Chambers)
  4. Ruang bakar lanova (Energy Cell atau Air Cell Chambers)

Sabtu, 24 Maret 2012

Keuntungan Dan Kerugian Dari Motor Diesel

Keuntungan motor diesel adalah sebagai berikut:
  • Rendemen (daya guna) motor diesel lebih besar daripada motor bensin (motor diesel rendemennya 35% sedangkan motor bensin 25%. Hal ini disebabkan oleh tekanan kompresi yang tinggi.
  • Motor diesel tiap PK jam, menggunakan bahan bakar 200 gram sedangkan motor bensin 300 gram.
  • Beban motor diesel lebih murah.
  • Kopel penggerak/momen putar motor diesel lebih besar daripada motor bensin.
  • Bahaya kebakaran pada motor diesel kecil sekali.
  • Gas buang motor diesel tidak mengandung racun, tetapi motor bensin banyak mengandung racun.
Kerugian motor diesel adalah sebagai berikut:
  • Pembuatannya lebih sukar dan berat.
  • Lebih mahal untuk mendapatkan bahan besi baja (terutama bahan untuk pompa injeksi dan injektor).
  • Injektor dan injection pump memerlukan pemeliharaan yang teliti dan teratur.
  • Ongkos pemeliharaan lebih tinggi.
  • Getaran yang ditimbulkan lebih kuat daripada motor diesel.

Jumat, 23 Maret 2012

Pengertian Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu perangkat/mesin yang mengubah energi termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses pembakaran yang terbagi menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
  1. Motor bakar pembakaran luar, yaitu suatu mesin yang mempunyai sistim pembakaran yang terjadi diluar dari mesin itu sendiri. Misalnya mesin uap dimana energi thermal dari hasil pembakaran dipindahkan kedalam fluida kerja mesin. Pembakaran air pada ketel uap menghasilkan uap kemudian uap tersebut baru dimasukkan kedalam sistim kerja mesin untuk mendapatkan tenaga mekanik.
  2. Motor pembakaran dalam. Pada umumnya motor pembakaran dalam dikenal dengan motor bakar. Proses pembakaran bahan bakar terjadi didalam mesin itu sendiri sehingga gas hasil pembakaran berfungsi sekaligus sebagai fluida kerja mesin. Motor bakar itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan sistim yang dipakai, yaitu motor bakar torak, motor bakar turbin gas, dan motor bakar propulsi pancar gas. Untuk motor bakar torak dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu motor bensin dan motor diesel. Menurut langkah kerjanya motor bakar dibagi menjadi mesin dengan proses dua langkah dan mesin dengan proses empat langkah.

Kamis, 22 Maret 2012

Pembagian Tanggung Jawab Sentralisasi Dan Desentralisasi Basisdata Terdistribusi

Tanggung jawab sentralisasi pada basisdata terdistribusi adalah sebagai berikut:
  1. Membuat definisi tanggung jawab pusat dan lokal
  2. Memilih standard jaringan
  3. Memilih data description language perusahaan
  4. Memilih perangkat lunak basisdata
  5. Melayani administrasi basisdata, termasuk perancangan data yang terpadu
  6. Memelihara data dictionary perusahaan
  7. Memilih dan merancang aplikasi-aplikasi untuk melayani berbagai lokasi
  8. Memilih aplikasi-aplikasi yang akan ditransfer antar lokasi
  9. Memberi petunjuk tentang pembuatan modul yang diperlukan untuk memudahkan tranfer aplikasi
  10. Melayani konsultasi teknik
  11. Merancang dan mengadministrasi sistem security
Tanggung jawab desentralisasi pada basisdata terdistribusi adalah sebagai berikut:
  1. Mengembangkan aplikasi lokal
  2. Merancang file yang digunakan secara lokal
  3. Merancang subskema yang berhubungan dengan basisdata sentral atau lokal dalam kaitannya dengan administrator basisdata
  4. Memilih peralatan sesuai batasan-batasan yang direkomendasikan oleh perusahaan
  5. Mengembangkan dan mendokumentasikan aplikasi yang ditujukan untuk keperluan tranfer ke lokasi lain
  6. Mengubah aplikasi-aplikasi yang diterima dari lokasi lain
  7. Menghubungkan otoritas-otoritas sentral dalam hal mengembangkan skema dan membuat standarisasi item data
  8. Menghubungkan lokasi-lokasi lain tentang aplikasi yang dikembangkan untuk penggunaan bersama
  9. Merancang pengendalian sistem audit

Rabu, 21 Maret 2012

Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu adalah semua teknologi dan aktivitas yang digunakan untuk mencapai kinerja baru yang lebih tinggi dari tingkatan sebelumnya, misalnya melalui:
  • Penyediaan infrastruktur
  • Identifikasi proyek peningkatan mutu
  • Menetapkan tim proyek
  • Menyediakan sumber daya, pelatihan dan motivasi
  • Merangsang perbaikan
  • Memeriksa penyebab
  • Menetapkan sistem pengendalian agar perusahaan tetap profit

Selasa, 20 Maret 2012

Tanggung Jawab Audit Mutu Auditor & Lead Auditor


Auditor mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
  • Memenuhi persyaratan audit yang berlaku
  • Mengkomunikasikan dan menjelaskan persyaratan audit
  • Merencanakan dan melaksanakan tanggung jawab secara efektif & efisien
  • Mendokumentasikan hasil pengamatan
  • Melaporkan hasil audit
  • Melakukan verifikasi keefektifan tindakan koreksi yang dilakukan
  • Menyimpan dan menjaga dokumen yang berkaitan dengan audit
  • Menyampaikan dokumen itu jika diminta
  • Memastikan dokumen-dokumen tersebut tetap terrahasiakan
  • Memperlakukan informasi yang diperceyakan secara hati-hati
  • Bekerja sama dan mendukung lead auditor
Lead auditor mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
  • Membantu pemilihan anggota tim audit
  • Menyiapkan rencana auditor
  • Mewakili tim audit terhadap auditee
  • Menyampaikan laporan audit

Senin, 19 Maret 2012

Pengertian Mutu

Di dalam memberikan pelayanan jasa atau produk terdapat beberapa parameter dasar yang dapat mempengaruhi penjualan, yaitu:
  • Memenuhi harapan
  • Nilai terhadap uang
  • Kredibilitas
  • Tepat waktu dalam "delivery"
  • Aman
  • Konsistensi
  • Memuaskan pelanggan
  • Handal
Seorang konsumen biasanya mendefinisikan mutu sebagai:
  • Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
  • Sesuai dengan kegunaan
  • Sesuatu yang benar, tepat waktu, harga yang tepat dan tempat yang cocok
Bagi penghasil produk atau jasa, mutu didefinisikan sebagai:
  • Sesuai dengan kegunaan pelanggan
  • Memenuhi spesifikasi produk
  • Lebih baik dari pesaing-pesaing
Istilah-istilah yang berhubungan dengan mutu secara formal didefinisikan oleh  ISO 8402 ; 1986, yaitu:

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat.

Minggu, 18 Maret 2012

4 Strategi Marketing Perusahaan

Strategi marketing ini digambarkan dengan empat model berdasarkan dua parameter yakni seberapa besar tekanan globalisasi yang dihadapi dan mudah tidaknya memindahkan aset perusahaan ke negara lain, yaitu:
  1. Model pertama adalah perusahaan yang memilih menjadi pemain bertahan atau sebagai defender. Perusahaan ini sangat fokus ke pasar lokal dan tidak sedikit yang mampu menguasai pasar. Contohnya : perusahaan rokok Sampoerna yang mampu menguasai pasar industri rokok di Indonesia, meskipun rokok dari Amerika seperti Marlboro, Pall Mall dan Lucky Strike sangat gencar melakukan promosi.
  2. Model kedua adalah perusahaan yang memilih menjadi dodger dengan melakukan aliansi strategik dengan perusahaan multinasional dan tetap fokus pada pasar lokal atau menjadi bagian dari value chain (supplier) kepada perusahaan multinasional. Contoh : Perusahaan AQUA.
  3. Model ketiga adalah perusahaan yang memilih menjadi extender dengan mencoba mengekspansi produk ke luar negeri, seperti yang dilakukan oleh Mustika Ratu dengan masuk ke pasar kosmetik di Malaysia.
  4. Model keempat adalah perusahaan yang memilih menjadi contender atau menjadi pemain global dan berhadapan langsung (head on) dengan perusahaan multinasional lainnya.

Sabtu, 17 Maret 2012

Hal-Hal Penting Dalam Bisnis Eceran

Dalam bisnis produk eceran (retail), terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar dapat diterima pasar, yaitu:
  1. Memperhatikan desain dan bentuk produk. Biasanya produsen akan membuat suatu produk dengan beragam jenis model ataupun rasanya. Misalnya produk sabun mandi, ada yang dirancang untuk kulit normal, kulit berminyak, orang aktif berolahraga, anak-anak dll. Selain sabun mandi dalam bentuk batangan ada juga yang dalam bentuk cairan. Sedangkan desain juga turut mempengaruhi niat pembeli, misalnya desain warna sampul  sabun. Memilih bentuk dan desain yang unik akan mempermudah penjualan produk selain sebagai faktor pembeda (differentiation) dengan produk lain yang sejenis.
  2. Faktor harga yang kompetitif. Selain dalam bentuk fisik (barang) dan desain, harga juga menentukan niat untuk membeli. Murah atau mahalnya harga suatu produk cenderung relatif, karena menyangkut bagaimana suatu produk dipersepsikan oleh pasar dan pada target pasar mana Anda bermain. Misalnya sabun mandi Lux yang dipersepsikan sebagai sabun kecantikan bintang internasional, tentu wajar harganya agak lebih mahal dibandingkan dengan sabun mandi biasa.
  3. Kemudahan sistem penggunaan produk. Sebagai contoh adalah kartu telepon prepaid, setelah konsumen melakukan pembelian maka selanjutnya bagaimana dengan cara menggunakannya. Hal ini juga penting karena jika dalam pemakaian produk ternyata mengalami banyak kesulitan atau sistem yang ada sering rusak maka akan semakin menjatuhkan citra produk tersebut.
  4. Kemudahan memperoleh produk. Ini berkaitan dengan bagaimana sistem distribusi produk yang digunakan. Sebagus dan semurah apapun produk Anda, namun jika ternyata konsumen mengalami banyak kesulitan dalam memperolehnya maka tentunya akan mempengaruhi jalannya (kontinuitas) produksi selanjutnya.

Jumat, 16 Maret 2012

Pemimpin Sebagai Pembina

Fungsi utama seorang pemimpin adalah menata strategi dan arahan bagi organisasi, dan memadukan sumber daya yang diperlukan agar berhasil. Dalam bisnis, seorang Pembina-pemimpin menghadapi suatu proses keputusan harian untuk menyeimbangkan:
  • Hasil-hasil vs. Perkembangan.
  • Motivasi vs. Penilaian kritis.
  • Menjadi seorang evaluator vs. Menjadi seorang pengembang.
  • Risiko vs. Kesempatan belajar.
  • Delegasi vs. Arahan vs Melakukan.

Kamis, 15 Maret 2012

Tipe Pelayanan Kepada Pelanggan

Sikap pelanggan sudah lazim menanyakan tentang adanya pelayanan yang baik yang diberikan oleh perusahaan. Sikap pelanggan itu sebagai pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Untuk itu, perusahaan harus memberikan komitmen tentang jaminan mutu pelayanan kepada pelanggan. Tipe pelayanan yang diberikan sangat dipengaruhi oleh jenis produk. Ada jenis produk yang hanya membutuhkan jaminan pelayanan dari sebelum dan saat pembelian, seperti pakaian. Ada juga jenis produk yang membutuhkan pelayanan dari sebelum, saat proses pembelian sampai dengan purnajual, seperti kendaraan bermotor, komputer, dan produk-produk alat elektronik.

Tipe pelayanan dapat dibedakan sesuai dengan jenis produk-produk yang dihasilkan sebagai berikut:
  1. Pelayanan sebelum pembelian ; Tipe pelayanan ini diberikan sebelum transaksi pembelian dilakukan oleh pelanggan, seperti kesan yang positif tentang produk/perusahaan, kemudahan mendapatkan informasi tentang produk, dan pelayanan yang baik dari personel perusahaan.
  2. Pelayanan pada saat proses pembelian ; Tipe pelayanan ini diberikan pada saat proses/transaksi pembelian dilakukan, seperti prosedur pembelian yang memudahkan pihak pelanggan, pelayanan yang baik dari personel perusahaan, dan kemampuan personel pemasok untuk menjelaskan karakteristik dan spesifikasi produk.
  3. Pelayanan purnajual ; Tipe pelayanan purnajual diberikan setelah transaksi penjualan dilakukan, seperti menjamin seluruh suku cadang selama periode waktu tertentu, menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan yang diterima, dapat menukarkan dengan produk terbaru, dan perusahaan bersedia membeli produk yang dibeli oleh pelanggan.

Rabu, 14 Maret 2012

Pemetaan Kardinalitas Dalam Merancang Basisdata

Pemetaan kardinalitas menyatakan jumlah entitas dimana entitas lain dapat dihubungkan ke entitas tersebut melalui sebuah himpunan relasi.

Pemetaan kardinalitas sangat berguna dalam menentukan himpunan relasi biner meskipun pemetaan dapat berperan dalam deskripsi himpunan relasi yang melibatkan lebih dari dua himpunan entitas.

Untuk suatu himpunan relasi biner R antara himpunan entitas A dan B, pemetaan kardinalitas harus salah satu dari berikut ini:
  • One-to-One ; Sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada A. Contoh: Aturan bisnis : Pada pengajaran pribadi, satu guru satu siswa ; Seorang guru mengajar seorang siswa, seorang siswa diajar oleh seorang guru.
  • One-to-Many ; Sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas pada A. Contoh: Aturan bisnis: Dalam suatu perusahaan, satu bagian mempekerjakan banyak pegawai ; Satu bagian mempekerjakan banyak pegawai, satu pegawai kerja dalam satu bagian.
  • Many-to-One ; Sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau lebih entitas pada A. Contoh: Aturan bisnis: Dalam suatu perusahaan, banyak pegawai dipekerjakan pada satu bagian ; Banyak pegawai dipekerjakan pada satu bagian, satu pegawai bekerja dalam satu bagian.
  • Many-to-Many ; Sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau lebih entitas pada A. Contoh: Aturan bisnis: Dalam universitas, seorang mahasiswa dapat mengambil banyak mata kuliah ; Satu mahasiswa mengambil banyak mata kuliah dan satu mata kuliah diambil banyak mahasiswa.
Pemetaan kardinalitas yang sesuai untuk himpunan relasi tertentu tergantung pada situasi dalam dunia nyata.

Sebagai gambaran, kita mengambil contoh himpunan relasi peminjaman. Jika pada suatu bank, pinjaman dapat dimiliki oleh hanya satu nasabah dan seorang nasabah dapat mempunyai beberapa pinjaman, maka himpunan relasi nasabah pinjaman adalah one-to-many. Jika sebuah pinjaman dapat dimiliki oleh beberapa nasabah, himpunan relasinya adalah many-to-many.

Selasa, 13 Maret 2012

Kegunaan Peta Kendali

Peta kendali (control chart) mempunyai kegunaan sebagai dasar pengambilan keputusan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Untuk mengidentifikasi sumber variasi dan mengadakan diagnosis terhadap persoalan proses.
  • Untuk menentukan pengendalian melalui statistik.
  • Berdasarkan special causes yang diketahui segera dilakukan tindakan agar dapat dihilangkan tanpa mengubah proses atau sistem.
  • Untuk mengetahui tanggung jawab guna perbaikan dengan menghilangkan special causes.
  • Peta kendali dapat digunakan dalam siklus PDCA, terutama berguna pada tahap do (lakukan) dan check (periksa).

Senin, 12 Maret 2012

Noise

Noise (kebisingan), dalam pengertian umum, adalah suatu gangguan yang "didengar" orang, tetapi dalam telekomunikasi kata noise juga dipakai sebagai suatu istilah untuk gangguan listrik yang menimbulkan kebisingan yang dapat didengar dalam suatu sistem.

Noise dapat timbul dengan berbagai cara. Satu contoh jelas adalah waktu adanya sambungan yang salah dalam suatu alat yang jika itu adalah pesawat penerima radio, menghasilkan tipe kebisingan yang terputus-putus atau trackling (gemercak) pada keluarannya. Noise juga terjadi apabila hubungan listrik yang pembawa arus dibuat nyala mati, misalnya pada brusher tipe motor tertentu. Sumber kebisingan semacam itu pada pokoknya dapat dihilangkan.

Gejala alam yang menimbulkan kebisingan itu termasuk badai listrik, kobaran matahari (solar flares), dan sabuk radiasi tertentu yang ada di ruang angkasa. Kebisingan yang timbul dari sumber tersebut mungkin lebih sulit dilemahkan, dan seringkali yang merupakan satu-satunya solusi ialah merubah posisi antena penerimanya untuk memperkecil kebisingan yang diterima, sambil menjamin bahwa penerimaan sinyal yang diinginkan itu tidak rusak berat.

Kebisingan itu, yang terutama dimasalahkan didalam sistem penerimaan, dimana menurunkan batas guna ukuran sinyal yang dapat diterima. Walaupun kehati-hatian dilakukan untuk menghilangkan kebisingan dari sambungan yang buruk atau yang timbul dari sumber luar, terbukti bahwa sumber kebisingan fundamental tertentu hadir didalam perlengkapan elektronik yang membatasi kepekaan penerima. Penambahan amplifier pada sistem penerima juga menambah kebisingan dan rasio sinyal terhadap kebisingan (signal-to-noise ratio), yang merupakan kuantitas penting, bisa mengalami penurunan dengan penambahan amplifier. Jadi, studi sumber kebisingan fundamental dalam peralatan penting jika kita ingin memperkecil efek kebisingan itu.

Jenis-jenis noise adalah sebagai berikut:
  1. Thermal noise
  2. Shot niose
  3. Noise partisi
  4. Fliker niose frekuensi rendah
  5. Burst niose
  6. Avalanche noise
  7. Niose transistor bipolar
  8. Noise transistor efek medan

Minggu, 11 Maret 2012

Tujuan Pengolahan Basisdata Terdistribusi

Tujuan utama pengolahan basisdata terdistribusi adalah sebagai berikut:

  1. Otonomi lokal ; memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok pemakai lokal.
  2. Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat ; Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan basisdata terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.
  3. Produktivitas pemakai ; Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer.
  4. Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai ; Menyediakan infrastruktur  bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah masalah kompabilitas.
  5. Dialog terminal ; Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia terdistribusi.
  6. Akses sumber daya dan data yang jauh ; Memudahkan pemakai prosesor lokal (termasuk prosesor yang sangat kecil) untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data.
  7. Jarak menjadi tidak nyata ; Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya.
  8. Ketersediaan (Availability) ; Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai. Memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai.
  9. Privacy dan Keamanan ; Mencegah pengaksesanp data dan sumber daya tanpa ijin. Melindungi data dari kegagalan maupun tindak kejahatan.
  10. Audit ; Menjamin pembaharuan record data yang penting, khususnya keuangan, dapat di-audit dengan penuh.
  11. Ketepatan & Konsistensi ; Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input. Mencegah terjadinya banyak versi data yang sama tersedia bagi pemakai dalam tingkat pembaharuan data yang berbeda.
  12. Kemudahan pengubahan ; Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran.
  13. Proteksi ; Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan sistem atau program lain dibuat.
  14. Penyembunyian kerumitan ; Sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari pemakai.

Sabtu, 10 Maret 2012

Alasan Pedistribusian Dan Pemusatan Data

Alasan pendistribusian data adalah sebagai berikut:

  1. Data digunakan pada suatu lokasi peripheral. Jarang/tidak pernah digunakan di tempat lain.
  2. Ketepatan, integritas, dan keamanan data merupakan tanggung jawab lokal.
  3. File sederhana dan digunakan pada satu/sedikit aplikasi, sehingga tidak perlu basisdata.
  4. Rata-rata pembaharuan data terlalu tinggi pada satu mesin storage terpusat.
  5. File peripheral digunakan dan dimanipulasi dengan bahasa pemakai yang mungkin berbeda pengaksesannya dengan di mesin pusat, sehingga pemakai dan biaya data merupakan tanggung jawab pemakai.
Alasan pemusatan data adalah sebagai berikut:
  1. Data digunakan pada aplikasi terpusat untuk keseluruhan perusahaan.
  2. Pemakai dari semua departemen membutuhkan data yang sama dan terbaru (up to the minute). Data sering di-update, sehingga perlu dipusatkan untuk mencegah masalah salinan data dengan update yang terus-menerus (sinkron dan real-time).
  3. Pemakai data berpindah-pindah tempat, sehingga lebih mudah memusatkan data daripada menggunakan jaringan data dengan switch.
  4. Keseluruhan data perusahaan akan digunakan (bagian dari sistem informasi).
  5. Struktur data dirancang untuk banyak aplikasi.
  6. Keamanan data lebih baik pada satu lokasi, dengan salinan backup eksternal.
  7. Terlalu banyak penggunaan penyimpanan peripheral.
  8. Supaya sistem dapat di-audit.

Jumat, 09 Maret 2012

Deadlock (Deadly Embrace)

Keadaan yang sangat sulit untuk dikontrol timbul pada saat proses update membutuhkan dua record. Record Y dibaca tetapi tidak mungkin di-update sampai record Z dibaca. Record Y harus dikunci selama proses update. Urutan prosesnya adalah sebagai berikut:

Transaksi A:
  1. Kunci record Y
  2. Baca record Y 
  3. Baca record Z
  4. Update record Y
  5. Buka kunci record Y
Keadaan deadlock akan timbul jika transaksi lain mengunci record Z dan tidak dibuka sampai transaksi ini telah membaca record Y. Proses untuk transaksi B adalah sebagai berikut:

Transaksi B:
  1. Kunci record Z
  2. Baca record Z
  3. Baca record Y
  4. Update record Z
  5. Buka kunci record Y
Kedua transaksi tersebut membentuk deadlock sebagai berikut:

Transaksi A mengunci record Y
Transaksi A membaca record Y
Transaksi B mengunci record Z
Transaksi B membaca record Z

Transaksi A memcoba untuk membaca record Z tetapi record tersebut terkunci.
Transaksi B mencoba untuk membaca record Y tetapi record tersebut terkunci.

Kedua transaksi menunggu untuk record yang diinginkan tetapi ternyata record tersebut terkunci tidak ada program untuk membuka record yang terkunci.

Deadlock dapat terjadi untuk seluruh file. Sebagai contoh: misalkan proses 1 menggunakan file A dan memerlukan file B tetapi proses 2 menggunakan file B dan memerlukan file A.

Sebuah sistem manajemen basisdata harus dirancang untuk mengetahui dan memperbaiki situasi deadlock. Jika hal ini terjadi pada distribusi data masalahnya akan menjadi lebih kompleks. Pada contoh diatas record Y dan record Z berada pada lokasi yang berbeda secara geografis.

Transaksi A mengunci record X sampai transaksi ini telah membaca record Y
Transaksi B mengunci record Y sampai transaksi ini telah membaca record Z
Transaksi C mengunci record Z sampai transaksi ini telah membaca record X

Ada dua cara untuk mengatasi masalah deadlock:

Pertama : memundurkan kembali pemrosesan pada saat deadlock terjadi dan 
Kedua    : mencegah terjadinya deadlock secara keseluruhan.

Untuk mengatasi deadlock perangkat lunak harus dapat mendeteksi suatu transaksi yang tergantung (hang up), dan menghentikan sementara salah satu program yang menyebabkan terjadinya deadlock. Dalam hal ini seluruhnya harus dimundurkan pada saat terjadinya program yang terhenti tanpa mempengaruhi integritas dari data yang disimpan.

Pemunduran kembali dan memulai program berikutnya harus dilakukan secara otomatis dan harus bersifat transparan terhadap programnya sendiri. Untuk melakukan ini program membutuhkan synchronization points. Sistem ini akan menyimpan transaksi yang diikuti oleh synchronization point sampai program membuat suatu commitment, misalnya data betul sudah di-update.

Sistem akan memundurkan program deadlock sampai pada synchronization point dan kemudian memulai kembali program tersebut.

Memundurkan kembali dari suatu deadlock dapat menjadi kompleks pada lingkungan distribusi maka lebih baik adalah mencegah terjadinya deadlock. Hal ini dapat dilakukan melalui timestamping transaksi dan memastikan operasi datanya dilakukan dalam urutan timestamp.

Kamis, 08 Maret 2012

Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Arsitektur Berlapis

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem dengan arsitektur berlapis, yaitu:
  1. Lapisan dapat dimodifikasi atau di-upgrade tanpa mempengaruhi lapisan lainnya.
  2. Modularisasi dengan menggunakan lapisan menyederhanakan keseluruhan perancangan.
  3. Lapisan yang berbeda dapat diberikan kepada kelompok perancangan dan komisi standar yang berbeda.
  4. Pada dasarnya mekanisme yang berbeda dapat diganti tanpa mempengaruhi lebih dari satu lapisan.
  5. Mesin-mesin yang berlainan dapat dihubungkan dengan plug pada lapisan yang berbeda.
  6. Keterhubungan antar fungsi kontrol yang berbeda dapat lebih dimengerti bila fungsi tersebut dipecah dalam lapisan-lapisan.
  7. Servis pada tingkat yang lebih rendah dapat digunakan bersama oleh pemakai yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi.
  8. Fungsi-fungsi, khususnya pada lapisan yang lebih rendah, dapat dihilangkan dari perangkat lunaknya dan dibuat didalam perangkat keras atau kode mikro.
  9. Hubungan yang kompatibel plug-nya antar mesin dari pembuat yang berbeda akan lebih mudah.
Terdapat beberapa kerugian dalam menggunakan sistem dengan arsitektur berlapis, yaitu:
  1. Kesulitan secara keseluruhan lebih besar.
  2. Mesin yang berkomunikasi mungkin harus menggunakan fungsi tertentu yang sebenarnya dapat dilakukan tanpa fungsi tersebut.
  3. Untuk membuat setiap lapisan dapat digunakan sendiri, ada sedikit fungsi yang diduplikasi antar lapisan.
  4. Dengan berubahnya teknologi, fungsi-fungsi tidak perlu ditempatkan pada lapisan yang paling efektif harganya.

Rabu, 07 Maret 2012

Tujuan Data Terdistribusi

Tujuan data yang didistribusikan dengan bebas adalah sebagai berikut:

  1. Komunitas pemakai yang menggunakan data bersama sangat terdistribusi.
  2. Biaya rendah. Replikasi data lebih murah daripada transmisi.
  3. Ketersediaan data.
  4. Survivability. Data masih tetap ada setelah terjadi kerusakan pada banyak node.
  5. Waktu respon cepat.
  6. Tunability. Data dapat dipindahkan ke node yang berbeda untuk penggunaan yang berbeda.
  7. Volume transmisi data terlalu besar pada sistem dengan satu storage.

Selasa, 06 Maret 2012

Masalah-Masalah Pada Data Terdistribusi

Terdapat beberapa permasalahan pada data terdistribusi, yaitu:
  1. Ada penggunaan antara pembaharuan transaksi. Dua buah transaksi mungkin memperbaharui item data yang sama pada transaksi lainnya sehingga menghasilkan data yang salah. Hal ini dapat dicegah dengan penguncian dan protokol yang tepat.
  2. Pembacaan yang tidak konsisten. Dengan mempunyai lebih dari satu salinan data dan kadang-kadang hanya satu salinan dari data terdistribusi dapat menghasilkan informasi yang tidak konsisten pada saat pembacaan data. Kadang-kadang sebagai hasil dari masalah pengaturan waktu data yang dibaca menjadi salah. Masalah ini dapat dicegah dengan penguncian atau protokol yang tepat.
  3. Timbulnya deadlock. Penguncian pada data terdistribusi untuk mencegah terjadinya gangguan pembaharuan data dapat menyebabkan timbulnya deadlock kecuali kalau digunakan protokol yang tepat.
  4. Adanya pengeluaran biaya tambahan untuk protokol. Penggunaan protokol untuk mencegah pembaharuan data yang salah pembacaan yang tidak konsisten dan timbulnya deadlock dapat membuat pengeluaran biaya yang berlebihan terutama jika salinan data replikasi multiple digunakan.
  5. Pemulihan (Recovery). Pemulihan setelah terjadinya kegagalan perlu dikontrol sehingga pembaharuan data tidak menjadi hilang atau diproses dua kali.
  6. Recovery dari salinan multiple. Salinan data multiple mungkin berada dalam keadaan update yang berbeda setelah jangka waktu terjadinya kegagalan. Hal ini perlu dikembalikan ke keadaan yang sama (resinkronisasi) tetapi sangat kompleks untuk dikerjakan pada saat transaksi real time sedang diproses.
  7. Pengauditan. Sangat sulit pada beberapa sistem terdistribusi untuk mengetahui siapa yang sedang mengerjakan data. Dalam hal ini perlu rancangan yang tepat untuk pengauditan.
  8. Pengamanan dan proteksi. Kontrol pengamanan dan proteksi kadang-kadang lemah pada sistem terdistribusi.

Senin, 05 Maret 2012

7 Layer OSI

Masing-masing layer mempunyai fungsi dan servis yang berbeda-beda. Setiap layer ditambah untuk meningkatkan kegunaan mesin, atau untuk tujuan modularitas (sekumpulan fungsi yang rumit dibagi kedalam beberapa layer). 

Mulai dari layer terendah sampai yang tertinggi:
  1. Layer 1 : Physical Control ; Mengatur sirkuit yang mempunyai karakteristik: fisik, elektris, fungsional, dan prosedural untuk membentuk, memelihara, dan memutuskan hubungan fisik. Jenis data : bit.
  2. Layer 2 : Link Control ; Mengatur pengiriman blok data melalui jalur fisik tersebut. Jenis data : frame. 
  3. Layer 3 : Network Control ; Sirkit virtual/logis. Jaringan transmisi yang mengatur perpindahan data dari satu mesin ke mesin lainnya, melalui node pertengahan seperti concentrator, packet switch, atau controller. Jenis data : packet.
  4. Layer 4 : Transport Control ; Transportasi blok bit dari satu pemakai ke pemakai lainnya, tanpa manipulasi bit, dan tidak tergantung dari jenis jaringan yang digunakan pemakai. Jenis data : session message.
  5. Layer 5 : Session Control ; Proses pembentukan dan penghentian suatu session transmisi data termasuk : checking dan recovery data.
  6. Layer 6 : Presentation Control ; Fungsi yang berhubungan dengan kumpulan karakter dan kode data yang digunakan dan cara data ditampilkan dilayar atau printer termasuk : enkripsi data untuk tujuan keamanan. Jenis data : user message.
  7. Layer 7 : Application Control ; Aktivitas aplikasi atau sistem, seperti untuk operator, penggunaan data jarak jauh, kontrol transmisis file, aktivitas basisdata terdistribusi, dll.

Minggu, 04 Maret 2012

Komponen TCP/IP

Komponen TCP/IP adalah sebagai berikut:
  • Transport Protocol ; Protokol yang mengatur pemindahan data dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Contoh TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
  • Routing Protocol ; Protokol yang mengatur pengalamatan data dan pemilihan alternatif pengiriman yang paling tepat. Contoh IP (Internet Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol), RIP (Routing Information Protocol), dan OSPF (Open Shortest Path First).
  • Network Address ; Parameter yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu perangkat baik dengan menggunakan suatu angka atau nama yang unik. Contoh ARP (Address Resolution Protocol), DNS (Domain Name System), dan RARP (Reserve Address Resolution Protocol).
  • User Services ; Aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai. Contoh BOOTP (Boot Protocol), dan FTP (File Transfer Protocol)
  • Gateway Protocol ; Protokol yang membantu jaringan dalam mengatur pengalamatan dan status informasi, seperti halnya data saat dikelola di jaringan lokal. Contoh EGP (Exterior Gateway Protocol), GGP (Gateway-to-Gateway Protocol), dan IGP (Interior Gateway Protocol)
  • Protokol lainnya. Contoh NFS (Network File System), NIS (Network Information Protocol), RPC (Remote Procedure Call), SMTP (Simple Mail Transport Protocol), dan SNMP (Simple Network Management Protocol).

Sabtu, 03 Maret 2012

Kebaikan Dan Keburukan Pengolahan Data Terdistribusi

Proses terdistribusi dapat mengakibatkan penambahan dan pengurangan kompleksitas sistem perancangan pengolahan data terdistribusi dapat mengurangi kompleksitas ini. Berikut ini adalah beberapa karakteristik pengolahan data terdistribusi yang baik dan buruk.

Perancangan yang baik, sebagai berikut:
  • Kompleksitas sistem berkurang
  • Interface antar subsistem sederhana dan sedikit
  • Prosesor pemakai yang otonom hingga derajat tertentu
  • Semua prosesor pemakai sesuai dengan interface dan standar sistem
  • Prosesor pemakai menyediakan fasilitas pengaksesan data, pembuatan laporan, dan pengembangan aplikasi
  • Otonomi pemakai dalam pengembangan aplikasi
  • Arsitektur jaringan tingkat tinggi dapat dipercaya dan fleksibel penggunaannya
  • Perancangan ditekankan pada produktifitas pengembangan aplikasi
  • Prosesor peripheral mudah digunakan
  • Perancangan data terkoordinasi kecuali data untuk satu lokasi
  • Perancangan, lokasi, dan penggunaan basisdata
  • Kamus data untuk mengontrol data di semua lokasi
  • Keamanan sistem
  • Sistem dapat diaudit
  • Keseimbangan antara yang mana yang harus dipusatkan, dan yang mana disebarkan
Perancangan yang buruk, sebagai berikut:
  • Kompleksitas bertambah
  • Interaksi antar subsistem rumit
  • Prosesor pemakai rumit hubungannya dengan prosesor lain
  • Prosesor pemakai ditentukan oleh tim yang berbeda tanpa koordinasi dari pusat
  • Prosesor harus diprogram dalam bahasa tingkat rendah
  • Pengembangan aplikasi terpusat
  • Hubungan teleprocessing tingkat rendah dengan arsitektur jaringan yang rumit
  • Pengembangan aplikasi hanya menggunakan pemrograman cara lama
  • Prosesor peripheral memerlukan pemrograman/operator sistem yang terlatih
  • Data inkompatibel pada lokasi berbeda
  • Tidak menggunakan DBMS
  • Tidak ada kamus data, atau hanya ada di pusat
  • Tidak ada keamanan pada node peripheral
  • Sistem tidak dapat diaudit
  • Terpusat, atau implementasi pada departemen pemakai tanpa koordinasi

Jumat, 02 Maret 2012

Pembaharuan Pada Salinan Data Berganda

Jika sistem terdistribusi mempunyai dua salinan atau salinan data berganda (multiple copies) dari data yang sama, maka sangat diperlukan perhatian dalam perencanaan update atau recovery dari suatu failure.

Restart dan recovery dapat menimbulkan masalah, jika data diperbaharui secara terus-menerus.

Beberapa alasan menggunakan salinan data berganda:

  1. Biaya transmisi. Biaya transmisi menjadi lebih murah dengan menggunakan salinan data berganda.
  2. Waktu tanggap. Akses terhadap lokal dapat ditingkatkan.
  3. Keberadaan (Availability). Akses terhadap data lokal atau mengubah salinan data dapat meningkatkan keberadaan data.
  4. Sekuriti. Jika salah satu salinan data rusak, maka salinan data yang lain dapat digunakan.
  5. Organisasi data. Data yang sama dapat diorganisasikan secara berlainan pada mesin yang berbeda, sebagai contoh pada sebuah sistem produksi pada sistem informasi.
  6. Biaya konversi. File yang lama dapat dicadangkan/dipelihara/dilindungi setelah basisdata atau sistem terdistribusi diimplementasikan, sehingga akan mengurangi biaya dan waktu konversi program untuk bekerja dengan struktur data yang baru.

Kamis, 01 Maret 2012

Keuntungan Sistem Basisdata Terhadap Sistem File

Terdapat keuntungan menggunakan sistem basisdata dibandingkan dengan menggunakan sistem file, diantaranya sebagai berikut:
  1. Pemakai dapat menggunakan data yang sama dengan berbagai cara
  2. Program dapat diubah tanpa mempengaruhi program lainnya
  3. Struktur basisdata logis dapat diubah tanpa mempengaruhi program yang ada
  4. Struktur data fisik dapat diubah tanpa mempengaruhi program atau struktur logis
  5. Hardware penyimpan dapat diubah tanpa mempengaruhi basisdata logis maupun program
  6. Beberapa basisdata dapat digabungkan tanpa menuliskan kembali programnya
  7. Pada sistem basisdata terdistribusi, data atau pelaksanaan program dapat dipindah ke berbagai lokasi tanpa menuliskan kembali programnya.
  8. Pemakai jelas mengetahui dan mengerti data yang tersedia baginya
  9. Pemakai dapat mengakses data dengan mudah (Penyembunyian kompleksitas pada sistem manajemen basisdata)
  10. Data dapat digunakan secara fleksibel dengan jalur akses yang berbeda
  11. Alternatif pemrograman yang lebih mudah
  12. Tidak perlu membuat file baru untuk aplikasi baru
  13. Kontrol keamanan, otorisasi pengaksesan, ketepatan dan reabilitas yang lebih baik
  14. Ketepatan dan konsistensi data, yaitu mencegah timbulnya banyak versi data yang sama pada tahap pembaharuan data yang berbeda-beda
  15. Adanya otoritas pengaksesan terhadap data
  16. Proteksi terhadap hilangnya atau rusaknya data
  17. Hampir setiap saat data tersedia bilamana diperlukan

Rabu, 29 Februari 2012

5 (Lima) Praktek Kepemimpinan Teladan

Pada saat melakukan hal-hal yang luar biasa dalam organisasi, pemimpin menggunakan lima praktek kepemimpinan teladan sebagai berikut:
  1. Mencontohkan Caranya.
  2. Menginspirasi Visi Bersama.
  3. Menantang Proses.
  4. Memungkinkan Orang Lain Bertindak.
  5. Menyemangati Jiwa.

Selasa, 28 Februari 2012

Empat Tipe Anggaran Dalam Logistik

Anggaran adalah kunci untuk merumuskan suatu program pengawasan biaya logistik. Ada 4 (empat) tipe pokok dari anggaran yang dipakai dalam pengawasan logistik, yaitu:
  1. Anggaran tetap. Anggaran tetap merupakan taksiran biaya fungsional menurut akun (account = rekening) yang berkaitan dengan volume aktivitas logistik yang diantisipasi. Berdasarkan suatu proyeksi volume, proses anggaran ini berusaha untuk memperoleh taksiran biaya yang paling realistis untuk penyelesaian prosesing logistik. Top manajemen tentu saja menginginkan anggaran yang rendah, sedangkan operating executives sebaliknya menghendaki anggaran yang sebanyak mungkin kelonggarannya. Untuk mengatasi perbedaan (bias) yang demikian dalam pembuatan anggaran, banyak kelompok manajemen yang menyusun anggaran berdasarkan suatu item-garis (line-item). Berdasarkan line-item ini, hanya transfer pengeluaran yang minimum yang dibolehkan diantara akun-akun (accounts) fungsional dengan syarat modifikasi rencana sudah disetujui.
  2. Anggaran luwes. Anggaran luwes ini dimaksudkan untuk menampung fluktuasi volume selama periode operating. Biasanya, anggaran luwes ini didasarkan atas biaya standar untuk pelaksanaan fungsi-fungsi logistik tertentu. Pengeluaran-pengeluaran dibiarkan mengambang secara otomatis sampai pada level operasi yang sesungguhnya.
  3. Anggaran level nol. Anggaran level nol ini dipakai dengan 2 (dua) cara dalam perencanaan operasional. Pada level manajemen operasional, prosedur anggaran yang lazim adalah dimulai dari nol dana-sah pada awal rencana operasional itu. Kemudian dana disetujui dari nol ke atas, bergantung pada pengesahan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  4. Anggaran modal. Anggaran modal ini mengontrol luasnya dan waktu (timing) dari investasi logistik. Anggaran modal ini misalnya, mungkin menyediakan uang-tunai atau kredit untuk membangun sebuah gudang baru, memasang sebuah sistem pengolahan pesanan baru, membeli atau mengontrak-sewa peralatan transportasi, atau mengadakan suatu pengeluaran lain yang telah direncanakan.

Senin, 27 Februari 2012

Kebutuhan Tingkat Tinggi Manusia Menurut John Atkinson Dan David McClelland

Kebutuhan tingkat tinggi manusia meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berkuasa, dan kebutuhan berafiliasi.
  1. Kebutuhan berprestasi. Suatu kebutuhan yang mengandung risiko moderat dan situasi-situasi ketika seseorang dapat memberikan kontribusi nyata.
  2. Kebutuhan berkuasa. Untuk memperoleh dan mempertahankan kendali sarana yang mempengaruhi orang lain, seperti memberikan saran.
  3. Kebutuhan berafiliasi. Suatu kebutuhan untuk membina persahabatan yang erat dan menerima kasih sayang dari orang lain.

Minggu, 26 Februari 2012

Analogy Between The 7 Layer Of The OSI Model

For example, one could make an analogy between the seven levels of the OSI   model and the processing of a conventional telephone call, as follows:
  1. Physical layer. Concerns the sounds spoken into the telephone mouthpiece and heard to the receiver earpiece.
  2. Link layer. Involves speaking when required and listening when necessary. A repeat is requested if something is misunderstood. The person at the other end is told to slow down if he or she is talking too fast.
  3. Network layer. Concerns dialing the number and listening for the connection to be made. If the busy signal is given, dial again. On completion of the call, disconnect by replacing the handset.
  4. Transport layer. Involves deciding which is the most cost-effective way to make the call (which carrier to use).
  5. Session layer. Concerns deciding if one call will suffice or whether several will be necessary. Will more than one person need to be included? If so, who will control a subsequent conference type of call? Who will resetup the call if cut off?
  6. Presentation layer. Establishes whether or not the two parties are speaking the same language.
  7. Application layer. Is concerned with: Am I speaking to the right person? Who will pay for the call? Is it convenient to converse now or should the call be placed again later? Does the called party have the means to make notes on the conversation?

Sabtu, 25 Februari 2012

Hak Asasi Manusia (HAM)

Menurut UU no.39 tahun 1999, tentang hak asasi manusia bahwa: Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hak Asasi Manusia menurut Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal-pasalnya adalah sebagai berikut:
  1. Hak atas kebebasan untuk mengeluarkan pendapat (pasal 28)
  2. Hak atas kedudukan yang sama di muka hukum (pasal 27 ayat 1)
  3. Hak atas kebebasan berkumpul (pasal 28)
  4. Hak atas kebebasan beragama (pasal 29)
  5. Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2 dan pasal 34)
  6. Hak atas kebebasan berserikat (pasal 28)
  7. Hak atas pengajaran (pasal 31)
  8. Hak atas kewarganegaraan (pasal 26)

Jumat, 24 Februari 2012

The 7 Layer Of The OSI Model

The 7 layer of the OSI (Open System Interconnection) model:
  1. Physical layer ; Physical layer: cable, fiber, air, ... is responsible for mechanical characteristics (connectors), electrical characteristics, functional characteristic (modulation schemes, tranamission rate, ...)
  2. Data link layer ; Data link layer: controls data transfer between 2 network elements (directly connected), manages flow control, controls error detection and correction (CRC), manages transmission
  3. Network layer ; Network layer: provides addressing information to guide the data through the network from the sender terminal to the data receiver location, routing, defines safety ways to securize the network
  4. Transport layer ; Transport layer: controls the end-to-end message transport across the network, provides the last error detection and correction, multiplexes the informations
  5. Session layer ; Session layer: establishes the commencement (log-on) and completion (log-off) of a "session" between applications, synchronisation, priority management
  6. Presentation layer ; Presentation layer: data set format, data compression, data rate transmission
  7. Application layer ; Application layer: interface between the network and the application, provides specific services ex: file tranfer, remote recording, ...

Kamis, 23 Februari 2012

Total Quality Service (TQS)

Fokus penerapan Total Quality Service (QOS) adalah tercapainya kepuasan pelanggan. Adapun manfaat secara makro penerapan TQS, antara lain: meningkatkan kepuasan mutu, meningkatkan produktivitas dan efisiensi, meningkatkan pangsa pasar dan laba, meningkatkan moral dan semangat karyawan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

TQS merupakan perpaduan seluruh sumber daya yang berinteraksi secara harmonis untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Adapun fokus TQS terdiri dari 5 (lima) bidang, yaitu:
  1. Pelanggan
  2. Keterlibatan total (Total involvement)
  3. Pengukuran
  4. Sistem mutu
  5. Perbaikan berkesinambungan (Continuous improvement)