Kamis, 05 Desember 2013

Kematangan Sosial

Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, seseorang selalu diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat dimana ia tinggal. Menurut Medinus dan Johnson(1976:289-290) salah satu syarat utama agar seseorang dapat diterima di lingkungan sosialnya adalah kematangan sosial pada diri orang tersebut.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan sosial baik yang berasal dari dalam diri individu maupun yang berasal dari lingkungan sosialnya, yaitu:

  1. Usia kronologis dan usia mental seseorang. Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar variasi ketrampilan dan semakin besar pula kualitasnya. Hal ini dikarenakan setiap usia tertentu mempunyai taraf perkembangan tertentu pula sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat kematangan sosial seseorang.
  2. Urutan kelahiran. Karena rangsangan dan dorongan yang lebih banyak dari orang tua, maka perkembangan seseorang sebagai anak pertama cenderung lebih daripada seseorang yang dilahirkan kemudian.
  3. Jenis kelamin. Wanita biasanya mempunyai minat sosial dan orientasi sosial yang lebih tinggi daripada laki-laki. Disamping itu, perkembangan bahasa pada wanita terjadi lebih dulu bila dibandingkan dengan laki-laki, sehingga penguasaan berbicara mereka lebih cepat.
  4. Keadaan sosial ekomomi. Seseorang yang berasal dari kelompok sosial yang lebih rendah mempelajari ketrampilan menolong diri sendiri lebih awal dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi.
  5. Ukuran keluarga. Seseorang yang berasal dari keluarga besar diharapkan dapat mempelajari ketrampilan sosial pada usia yang lebih awal dibandingkan seseorang yang berasal dari keluarga kecil.
  6. Bentuk tubuh. Mereka yang berbentuk tubuh mesomorfi (atletis) mempunyai energi yang lebih banyak dan kuat, sehingga lebih mudah mempelajari ketrampilan sosial dibandingkan mereka yang bertubuh ektomorfi (kurus) maupun endomorfi (gemuk).
  7. Kepopuleran. Mereka yang populer dan diterima di lingkungannya adalah merupakan motivasi kuat untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan sosial.
  8. Kepribadian. Mereka yang merasa dirinya tidak mampu dalam suatu hal, sering mendukung konsep dirinya menjadi lebih rendah. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan diri yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Rigness at al.(1957:305-307) menyatakan bahwa seseorang dikatakan mempunyai tingkat kematangan sosial yang tinggi apabila ia mempunyai kriteria sebagai berikut:
  1. Mempunyai hubungan keluarga yang cukup baik, yaitu individu yang tidak mempunyai banyak konflik dengan keluarga. Ia mempunyai afeksi terhadap orang tuanya, mengakui kasih sayang mereka serta sadar bahwa mereka juga mempunyai kesalahan dan kelemahan sebagaimana manusia lain. Ia juga mempunyai kebebasan dalam berpikir disamping mempertimbangkan orang tua.
  2. Mempunyai pandangan praktis dalam menghargai atau menilai orang lain, yakni individu yang mampu untuk membuat persahabatan dengan orang lain. Ia sadar bahwa orang lain mempunyai kelemahan-kelamahan disamping kelebihan-kelebihannya, serta mau mengerti mereka. Ia juga tidak rendah diri terhadap orang lain yang mempunyai kemampuan yang melebihi dirinya.
  3. Mempunyai rasa aman terhadap teman sebayanya, disamping mampu membuat hubungan dengan orang lain yang lebih tua dan orang yang lebih mudah, yaitu individu yang mampu berusaha agar dirinya sukses dan diterima oleh teman sebaya maupun oleh lingkungan, serta tidak meminta perhatian yang berlebihan demi keuntungan dirinya.
  4. Dapat menempatkan masalah seks dalam pandangan yang sopan, yaitu individu yang mampu memandang dorongan-dorongan seksualnya secara normal dan mampu untuk menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya.
  5. Menerapkan kebiasaan-kebiasaan serta peraturan-peraturan masyarakat secara praktis, yaitu individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia tinggal. Ia mampu menerima cara yang praktis untuk bergaul dengan orang lain serta mempertimbangkan masak-masak terlebih dahulu sebelum melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam berperilaku.

1 komentar: