Kamis, 19 Desember 2013

Bahasa Pemrograman C, Membuat Bintang Dengan Deret Hitung

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>


/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */



int main(int argc, char *argv[]) {


int n,i,j; // Deklarasi variabel

printf("Jumlah baris bintang ");
scanf("%d",&n); // Fungsi yang membaca input dari Keyboard

for(i=0;i<n;i++){ // Y Axis
for(j=0;j<2*i+1;j++) // X Axis --> Un = 2U + 1

printf("*"); // Pernyataan yang dikerjakan dengan perulangan For
printf("\n"); // Pernyataan yang dikerjakan tanpa perulangan For
}
return 0;
}

Minggu, 08 Desember 2013

Menggambar Kurva Sinus dengan VB 6.0

Private Sub Command1_Click()

Dim X, Y As Integer

Me.Picture1.Cls
Me.Picture1.BackColor = RGB(0,0,0)'Latar belakang warna Hitam

For X = 500 To 2000
    Y = 1000 - 700 * Sin(X/300)

Me.Picture1.PSet(X,Y), QBColor(15)'Kurva warna putih

Next X

End Sub


Pemrograman C Untuk Menampilkan IP Address

#include <stdlib.h>

/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */

// Program untuk menampilkan route

int main(int argc, char *argv[]) {

system("C:\\Windows\\System32\\ipconfig");
system("pause");

return 0;
}

Kematangan Emosional

Menurut analisis Hollingsworth dan Morgan dalam young (1975:84-87) gambaran orang yang matang emosinya adalah sebagai berikut:

  1. Gradasi atau derajat toleransi terhadap frustasi. Orang yang matang emosinya mampu memberikan gradasi respon emosional, atau mempunyai derajat toleransi terhadap rasa frustasi. Misalnya seseorang yang matang emosinya tidak akan berteriak atau menendang hanya karena ditolak pertolongan pada saat makan malam.
  2. Pengurangan frekuensi dan derajat kekacauan emosional. Orang yang matang emosinya tidak mudah meledakkan emosinya sesering yang ditunjukkan oleh anak-anak. Misalnya ketika jarinya terluka, ia tidak akan berteriak keras-keras seperti anak-anak, tetapi ia akan menyesuaikan dengan usianya, situasi, waktu dan tempat, dan dia menggunakan pertimbangan dalam merespon, tidak sering marah dan tidak mudah menangis.
  3. Perilaku yang impulsif dan eksplosif. Orang yang matang emosinya mampu menunda responnya dan respon yang diberikan tidak empulsif sebagaimana respon emosional anak-anak. Anak-anak tidak dapat menunda dalam mengekspresikan emosinya, seperti marah, senang atau takut. Bila dalam keadaan marah, maka ia akan melompat-lompat, tetapi dalam kondisi ketakutan ia akan menangis dan berlari. Orang yang matang emosinya tidak demikian, ia mampu menunda dalam mengekspresikan emosinya.
  4. Sikap menghargai diri sendiri. Orang yang matang emosinya mampu mengendalikan self pity(mengasihi diri sendiri)dan mempunyai sikap menghargai diri sendiri(attitude of self regard). Mereka tidak menunjukkan rasa kasihan terhadap diri sendiri secara berlebihan, melainkan sesuai dengan rasa kasihan yang ditunjukan orang lain terhadap dirinya. Ego seseorang yang terluka dapat membangkitkan rasa kasihan terhadap diri sendiri, dimana anak-anak perasaan ini tidak terbatasi, sementara orang yang matang emosinya tidak tenggelam dalam perasaan ini.
  5. Manifestasi emosional. Orang yang matang emosinya mampu menghambat manifestasi emosinya. Misalnya seseorang dalam keadaan sedih, maka ia akan menahan keluarnya air mata, bila marah akan mengontrol ekspresi kemarahannya.
Individu yang matang secara emosional mampu memahami lingkungan serta menerima dirinya sendiri dan orang lain secara objektif. Kondisi ini menurut pikunas (1976:306)ditandai dengan enam ciri, yaitu: 
  1. Kemampuan merespon secara berbeda-beda dalam kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang terlibat dalam situasi-situasi tertentu. Hal ini disebabkan individu yang matang secara emosional memiliki keanekaragaman bentuk emosi dan dapat mengekspresikan gejolak emosinya sesuai dengan norma yang dapat diterima oleh masyarakat.
  2. Kemampuan menyalurkan tekanan-tekanan, impuls-impuls dan emosi-emosi dalam bentuk perilaku yang konstruktif dan mengarahkannya ke arah tujuan yang positif.
  3. Kemampuan membangun pola hubungan interdepensi dan mampu memelihara peran-perannya secara fleksibel.
  4. Kemampuan memperkaya ketrampilan dalam memahami potensi-potensi keterbatasan dirinya, serta mencari penyelesaian atas problem-problemnya secara kreatif dan mendapat persetujuan dari orang lain.
  5. Kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain dan mampu memandang dirinya dan orang lain dengan rasa hormat. Disamping itu juga mampu mempertimbangkan dan menilai alternatif-alternatif dan konsekuensi-konsekuensi dari perilakunya.
Dari berbagai pendapat sebagaimana telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Stabilitas dalam merespon. Individu pada waktu merespon emosinya relatif stabil dalam arti tidak mudah berubah dari emosi ke emosi yang lain pada saat yang sama.
  2. Selektivitas dalam merespon. Individu mampu membedakan tingkat respon emosional. Jadi diharapkan tidak merespon secara keseluruhan, tetapi mampu membatasi secukupnya mana hal-hal yang perlu ditanggapi dan mana hal-hal yang tidak perlu ditanggapi.
  3. Tenggang waktu dalam merespon. Individu mampu menilai situasi secara kritis sebelum merespon sesuatu secara emosional, kemudian baru menentukan langkah selanjutnya dalam merespon.
  4. Bersifat realistik. Individu mampu menilai seberapa besar kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi yang dapat dipenuhi untuk diarahkan pada harapan-harapan yang sesuai dengan masyarakat.
  5. Kemampuan mengontrol emosi. Individu-individu mampu mengendalikan ekspresi emosional yang tidak diterima oleh masyarakat dengan menyalurkan kekuatan energi fisik dan mentalnya ke arah cara-cara yang dapat diterima oleh masyarakat.
  6. Adanya rasa kemanusiaan. Individu diharapkan mampu menerima dan memberi rasa kasih sayang, kesetiaan dan mempertimbangkan perasaan baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

Jumat, 06 Desember 2013

Pemrograman C Untuk Menampilkan Route

#include <stdlib.h>

/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */

// Program untuk menampilkan route

int main(int argc, char *argv[]) {

system("C:\\Windows\\System32\\route print");
system("pause");

return 0;
}

Kamis, 05 Desember 2013

Kematangan Sosial

Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, seseorang selalu diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat dimana ia tinggal. Menurut Medinus dan Johnson(1976:289-290) salah satu syarat utama agar seseorang dapat diterima di lingkungan sosialnya adalah kematangan sosial pada diri orang tersebut.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan sosial baik yang berasal dari dalam diri individu maupun yang berasal dari lingkungan sosialnya, yaitu:

  1. Usia kronologis dan usia mental seseorang. Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar variasi ketrampilan dan semakin besar pula kualitasnya. Hal ini dikarenakan setiap usia tertentu mempunyai taraf perkembangan tertentu pula sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat kematangan sosial seseorang.
  2. Urutan kelahiran. Karena rangsangan dan dorongan yang lebih banyak dari orang tua, maka perkembangan seseorang sebagai anak pertama cenderung lebih daripada seseorang yang dilahirkan kemudian.
  3. Jenis kelamin. Wanita biasanya mempunyai minat sosial dan orientasi sosial yang lebih tinggi daripada laki-laki. Disamping itu, perkembangan bahasa pada wanita terjadi lebih dulu bila dibandingkan dengan laki-laki, sehingga penguasaan berbicara mereka lebih cepat.
  4. Keadaan sosial ekomomi. Seseorang yang berasal dari kelompok sosial yang lebih rendah mempelajari ketrampilan menolong diri sendiri lebih awal dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi.
  5. Ukuran keluarga. Seseorang yang berasal dari keluarga besar diharapkan dapat mempelajari ketrampilan sosial pada usia yang lebih awal dibandingkan seseorang yang berasal dari keluarga kecil.
  6. Bentuk tubuh. Mereka yang berbentuk tubuh mesomorfi (atletis) mempunyai energi yang lebih banyak dan kuat, sehingga lebih mudah mempelajari ketrampilan sosial dibandingkan mereka yang bertubuh ektomorfi (kurus) maupun endomorfi (gemuk).
  7. Kepopuleran. Mereka yang populer dan diterima di lingkungannya adalah merupakan motivasi kuat untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan sosial.
  8. Kepribadian. Mereka yang merasa dirinya tidak mampu dalam suatu hal, sering mendukung konsep dirinya menjadi lebih rendah. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan diri yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Rigness at al.(1957:305-307) menyatakan bahwa seseorang dikatakan mempunyai tingkat kematangan sosial yang tinggi apabila ia mempunyai kriteria sebagai berikut:
  1. Mempunyai hubungan keluarga yang cukup baik, yaitu individu yang tidak mempunyai banyak konflik dengan keluarga. Ia mempunyai afeksi terhadap orang tuanya, mengakui kasih sayang mereka serta sadar bahwa mereka juga mempunyai kesalahan dan kelemahan sebagaimana manusia lain. Ia juga mempunyai kebebasan dalam berpikir disamping mempertimbangkan orang tua.
  2. Mempunyai pandangan praktis dalam menghargai atau menilai orang lain, yakni individu yang mampu untuk membuat persahabatan dengan orang lain. Ia sadar bahwa orang lain mempunyai kelemahan-kelamahan disamping kelebihan-kelebihannya, serta mau mengerti mereka. Ia juga tidak rendah diri terhadap orang lain yang mempunyai kemampuan yang melebihi dirinya.
  3. Mempunyai rasa aman terhadap teman sebayanya, disamping mampu membuat hubungan dengan orang lain yang lebih tua dan orang yang lebih mudah, yaitu individu yang mampu berusaha agar dirinya sukses dan diterima oleh teman sebaya maupun oleh lingkungan, serta tidak meminta perhatian yang berlebihan demi keuntungan dirinya.
  4. Dapat menempatkan masalah seks dalam pandangan yang sopan, yaitu individu yang mampu memandang dorongan-dorongan seksualnya secara normal dan mampu untuk menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya.
  5. Menerapkan kebiasaan-kebiasaan serta peraturan-peraturan masyarakat secara praktis, yaitu individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia tinggal. Ia mampu menerima cara yang praktis untuk bergaul dengan orang lain serta mempertimbangkan masak-masak terlebih dahulu sebelum melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam berperilaku.

Jumat, 29 November 2013

Bubble Sort Dengan Pemrograman C

// Program mengurutkan dengan menggunakan
// teknik bubble sort.

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */

int main(int argc, char *argv[]) {

int array[100],n,c,d,temp;

printf("Masukkan jumlah data yang masih acak\n");
printf("\n");
scanf("%d",&n);
printf("\n");
printf("Masukkan ke-%d data acak tersebut\n",n);
printf("\n");

for(c=0;c<n;c++)
scanf("%d",&array[c]);

for(c=0;c<(n-1);c++)
{
for(d=0;d<n-c-1;d++)
{
if(array[d]>array[d+1])
     {
temp=array[d];
array[d]=array[d+1];
array[d+1]=temp;
    }
   }
  }

printf("\n");   
printf("Data setelah diurutkan\n");
printf("\n");

for(c=0;c<n;c++)
printf("%d\n",array[c]);

return 0;
}

Pemrograman C Untuk Mematikan Komputer

//Program untuk mematikan komputer

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>

/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */

int main(int argc, char *argv[]) {

char ch;

printf("Anda hendak mematikan komputer sekarang? (Y/N)\n");
scanf("%ch",ch);

if (ch=='y'||ch=='Y')
system("C:\\WINDOWS\\System32\\shutdown -s");

return 0;
}

Kamis, 28 November 2013

Operator Relasi Dan Operator Logika Bahasa Pemrograman C

1. Operator Relasi

>    Lebih dari
>=   Lebih dari atau sama dengan
<    Kurang dari
<=   Kurang dari atau sama dengan
==   Sama dengan
!=   Tidak sama dengan

2. Operator Logika

&&   Dan
||   Atau
!    Tidak

Langkah - Langkah Dalam Perencanaan

Langkah - langkah pokok dalam membuat suatu rencana adalah sebagai berikut:
  1. Menentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan tersebut harus jelas (singkat & padat), mungkin dicapai (tidak terlalu berat atau muluk-muluk), serta tidak terlalu ringan.
  2. Menentukan keadaan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini dapat juga berarti menentukan tujuan-tujuan antara atau sub tujuan yang akan menopang pencapaian tujuan utama tersebut.
  3. Menentukan faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat tercapainya tujuan tersebut.
  4. Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan.

Senin, 25 November 2013

Script Initial Configuration Mikrotik

#| ether1 is renamed to ether1-gateway
#| DHCP client and masquerade is set on ether1-gateway
#| ether2 is renamed to ether2-master-local and configured as switch master port for ether3-ether5
#| IP address 192.168.88.1/24 and DHCP server is set on ether2-master interface
#| DHCP servers address pool is 192.168.88.10-192.168.88.254

:global action;
:local dhcpEnabled 0;
:local wirelessEnabled 0;

#check for wireless and dhcp packages
:if ([:len [/system package find name="dhcp" !disabled]] != 0) do={
:set dhcpEnabled 1;
}
:if ([:len [/system package find name="wireless" !disabled]] != 0) do={
:set wirelessEnabled 1;
}

#-------------------------------------------------------------------------------
# Apply configuration.
# these commands are executed after installation or configuration reset
#-------------------------------------------------------------------------------
:if ($action = "apply") do={
# wait for interfaces
:while ([/interface ethernet find] = "") do={ :delay 1s; };

/interface set ether1 name="ether1-gateway";
:if ( $dhcpEnabled = 1) do={
/ip dhcp-client add interface=ether1-gateway disabled=no comment="default configuration";
}

/interface {
set ether2 name=ether2-master-local;
set ether3 name=ether3-slave-local;
set ether4 name=ether4-slave-local;
set ether5 name=ether5-slave-local;
}
/interface ethernet {
set ether3-slave-local master-port=ether2-master-local;
set ether4-slave-local master-port=ether2-master-local;
set ether5-slave-local master-port=ether2-master-local;
}


/ip address add address=192.168.88.1/24 interface=ether2-master-local comment="default configuration";
:if ($dhcpEnabled = 1) do={
/ip pool add name="default-dhcp" ranges=192.168.88.10-192.168.88.254;
/ip dhcp-server
add name=default address-pool="default-dhcp" interface=ether2-master-local disabled=no;
/ip dhcp-server network
add address=192.168.88.0/24 gateway=192.168.88.1 dns-server=192.168.88.1 comment="default configuration";
}
/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1-gateway action=masquerade comment="default configuration"
/ip dns {
set allow-remote-requests=yes
static add name=router address=192.168.88.1
}

}

#-------------------------------------------------------------------------------
# Revert configuration.
# these commands are executed if user requests to remove default configuration
#-------------------------------------------------------------------------------
:if ($action = "revert") do={
:if ($dhcpEnabled = 1) do={
:local o [/ip dhcp-server network find comment="default configuration"]
:if ([:len $o] != 0) do={ /ip dhcp-server network remove $o }
:local o [/ip dhcp-server find name="default" address-pool="default-dhcp" interface="ether2-master-local" !disabled]
:if ([:len $o] != 0) do={ /ip dhcp-server remove $o }
/ip pool {
:local o [find name="default-dhcp" ranges=192.168.88.10-192.168.88.254]
:if ([:len $o] != 0) do={ remove $o }
}
:local o [/ip dhcp-client find comment="default configuration"]
:if ([:len $o] != 0) do={ /ip dhcp-client remove $o }
}
/ip dns {
set allow-remote-requests=no
:local o [static find name=router address=192.168.88.1]
:if ([:len $o] != 0) do={ static remove $o }
}
/ip address {
:local o [find comment="default configuration"]
:if ([:len $o] != 0) do={ remove $o }
}
# remove switch
/interface set ether2-master-local name=ether2;
/interface ethernet set ether3-slave-local master-port=none;
/interface set ether3-slave-local name=ether3;
/interface ethernet set ether4-slave-local master-port=none;
/interface set ether4-slave-local name=ether4;
/interface ethernet set ether5-slave-local master-port=none;
/interface set ether5-slave-local name=ether5;

}

Minggu, 24 November 2013

Progress Bar Visual Basic 6.0

Private Sub Cmd_Rekam_Click()

Dim i As Integer, j(32766) As String

Me.Prog_Bar.Min = LBound(j)
Me.Prog_Bar.Max = UBound(j)
Me.Prog_Bar.Visible = True

For i = LBound(j) To UBound(j)
        
        Me.Prog_Bar.Value = i
Next i

Me.Prog_Bar.Visible = False

End Sub

Private Sub Form_Load()

Me.Prog_Bar.Visible = False

End Sub

Jumat, 22 November 2013

Pemrograman C, Untuk Sorting Data

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <conio.h>

/* run this program using the console pauser or add your own getch, system("pause") or input loop */

int data[10],data2[10];
int n;
void tukar(int a,int b){
int t;
t = data[b];
data[b] = data[a];
data[a] = t;
}
void bubble_sort(){
int i;
for(i=1;i<n;i++){
int j;
for(j=n-1;j>=i;j--){
if(data[j]<data[j-1]) tukar(j,j-1);
}
}
printf("bubble sort selesai!\n");
}
void exchange_sort(){
int i;
for (i=0; i<n-1; i++){
int j;
for(j = (i+1); j<n; j++){
if (data [i] > data[j]) tukar(i,j);
}
}
printf("exchange sort selesai!\n");
}
void selection_sort(){
int pos,i,j;
for(i=0;i<n-1;i++){
pos = i;
for(j = i+1;j<n;j++){
if(data[j] < data[pos]) pos = j;
}
if(pos != i) tukar(pos,i);
}
printf("selection sort selesai!\n");
}
void insertion_sort(){
int temp,i,j;
for(i=1;i<n;i++){
temp = data[i];
j = i -1;
while(data[j]>temp && j>=0){
data[j+1] = data[j];
j--;
}
data[j+1] = temp;
}
printf("insertion sort selesai!\n");
}
void Input(){
printf("Masukkan jumlah data = ");scanf("%d",&n);
int i;
for(i=0;i<n;i++){
printf("Masukkan data ke-%d = ",(i+1));scanf("%d",&data[i]);
data2[i] = data[i];
}
}
void AcakLagi(){
int i;
for(i=0;i<n;i++){
data[i] = data2[i];
}
printf("Data sudah teracak!\n");
}
void Tampil(){
printf("Data : ");
int i;
for(i=0;i<n;i++){
printf("%d ",data[i]);
}
printf("\n");
}
int main(int argc, char *argv[]) {
int pil;
do{
printf("1. Input Data\n");
printf("2. Bubble Sort\n");
printf("3. Exchange Sort\n");
printf("4. Selection Sort\n");
printf("5. Tampilkan Data\n");
printf("6. Acak\n");
printf("7. Exit\n");
printf("Pilihan = ");scanf("%d",&pil);
switch(pil){
case 1:Input();break;
case 2:bubble_sort();break;
case 3:exchange_sort();break;
case 4:selection_sort();break;
case 5:Tampil();break;
case 6:AcakLagi();break;
}
getch();
}while(pil!=7);
return 0;
}

Kamis, 21 November 2013

Pemrograman C, Membuat Piramida

//Program untuk membuat piramida

#include<stdio.h>

main()
{
   int baris,c,n,temp;

   printf("Masukkan jumlah baris dari piramida bintang yang diinginkan :  ");
   scanf ("%d",&n);

   temp=n;
   
   for(baris=1;baris<=n;baris++)
   {
     for(c=1;c<temp;c++)
     printf(" ");
     
     temp--; 
     
     for(c=1;c<=2*baris-1;c++)
     printf("*");
     printf("\n");
}
return 0;
}  

Minggu, 10 November 2013

Selection Sort



  • Mengurutkan sejumlah data dari yang terkecil ke terbesar

Data yang masih acak --> 4  3  7  9  10  2

Proses 1

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 4    3     7    9    10     2

Pembanding             Posisi

4 > 3  (tukar idx)         1
3 < 7                         1
3 < 9                         1
3 < 10                        1
3 > 2 (tukar idx)          5

Tukar data ke-0 (4) dengan data ke-5 (2)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3     7    9    10    4


Proses 2

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3     7    9    10     4

Pembanding             Posisi

3 < 7                         1
3 < 9                         1
3 < 10                       1
3 < 10                       1
3 < 4                         1

Tukar data ke-1 (3) dengan data ke-1 (3)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3     7    9    10    4



Proses 3

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3     7    9    10     4

Pembanding             Posisi

7 < 9                         2
7 < 10                       2
7 > 4  (tukar idx)        5

Tukar data ke-2 (7) dengan data ke-5 (4)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

     3    4    9    10      7

Proses 4

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3    4    9    10      7

Pembanding             Posisi

9 < 10                       3
9 > 7 (tukar idx)         5

Tukar data ke-3 (9) dengan data ke-5 (7)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

     3    4    7    10      9

Proses 5

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 2    3    4    7    10      9

Pembanding             Posisi

10 > 9 (tukar idx)         5

Tukar data ke-4 (10) dengan data ke-5 (9)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

     3    4    7     9      10

  • Mengurutkan sejumlah data dari yang terbesar ke terkecil
Data yang masih acak --> 4  3  7  9  10  2

Proses 1

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 4    3     7    9    10     2

Pembanding             Posisi

4 > 3                         0
4 < 7 (tukar idx)         2
7 < 9 (tukar idx)         3
9 < 10 (tukar idx)       4
10 > 2                      4

Tukar data ke-0 (4) dengan data ke-4 (10)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

 10   3     7    9   4       2

Proses 2

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10   3     7   9    4       2

Pembanding             Posisi

3 < 7 (tukar idx)          2
7 < 9 (tukar idx)          3
9 > 4                         3
9 > 2                         3

Tukar data ke-1(3) dengan data ke-3 (9)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10    9    7    3     4       2

Proses 3

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10   9     7    3    4       2

Pembanding             Posisi

7 > 3                          2
7 > 4                          2
7 > 2                          2

Tukar data ke-2(7) dengan data ke-2 (7)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10    9    7    3           2

Proses 4

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10   9     7    3    4       2

Pembanding             Posisi

3 < 4 (tukar idx)          4
4 > 2                         4

Tukar data ke-3(3) dengan data ke-4 (4)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10    9    7     4    3        2

Proses 5

[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10   9     7    4     3      2

Pembanding             Posisi

3 > 2                         4

Tukar data ke-4(3) dengan data ke-4 (3)


[0]  [1]  [2]  [3]  [4]    [5]

10    9    7     4    3        2

Minggu, 11 Agustus 2013

Aplikasi - Aplikasi Blackberry Q 10

Aplikasi-aplikasi blackberry Q 10 ada dua versi yaitu versi yang berbayar (menggunakan paypal dengan pemotongan pulsa telepon) dan versi gratisan, diantaranya sebagai berikut :


  1. Aplikasi Bhineka.Com
  2. Aplikasi Detik.Com
  3. Aplikasi Indonesia Flight
  4. Aplikasi Neutron
  5. Aplikasi BBM Avatars
  6. Aplikasi Battery Lovers
  7. Aplikasi Sex Jokes
  8. Aplikasi BRI Mobile
  9. Aplikasi Beautiful Wallpaper
  10. Aplikasi Finger Scanner
  11. Aplikasi Fast Tube
  12. Aplikasi Signal Booster
  13. Aplikasi Nice Wallpaper
  14. Aplikasi Alarm Clock
  15. Aplikasi Metro TVN
  16. Aplikasi Kamus Translate
  17. Aplikasi Kobo
  18. Aplikasi Panorama
  19. Aplikasi PDF Scanner
  20. Aplikasi Alkitab
  21. Aplikasi English Dictionary
  22. Aplikasi Photo Frame
  23. Aplikasi NDTV
  24. Aplikasi Love Tester
  25. Aplikasi Unit Converter
  26. Aplikasi LED
  27. Aplikasi Fish Aquarium
  28. Aplikasi Mouse
  29. Aplikasi Harga Mobil
  30. Aplikasi Car Locator
  31. Aplikasi Flash Light
  32. Aplikasi Device Suite
  33. Aplikasi Bible
  34. Aplikasi Air Asia
  35. Aplikasi Mail Mail
  36. Aplikasi Camera Timer
  37. Aplikasi Chess
  38. Aplikasi Photo Editor Ultimate
  39. Aplikasi Flight Tracker
  40. Aplikasi Stiky Notes
  41. Aplikasi Emoticon Book
  42. Aplikasi Business Ringtone
  43. Aplikasi Pocket Kamasutra
  44. Aplikasi Television Tablet
  45. Aplikasi Drop Box
  46. Aplikasi ATM Bersama
  47. Aplikasi Kompas
  48. Aplikasi Device Switch
  49. Aplikasi GPS Map
  50. Aplikasi Jeweled
  51. Aplikasi Chess Wise
  52. Aplikasi Harga Hotel
  53. Aplikasi Media Hide
  54. Aplikasi Satellite Maps Pro
  55. Aplikasi Color ID
  56. Aplikasi AIO Remote
  57. Aplikasi Secret Diary
  58. Aplikasi Battery Alert
  59. Aplikasi Battery Booster
  60. Aplikasi Snake And Ladder
  61. Aplikasi Blue Bird
  62. Aplikasi Evolution Browser
  63. Aplikasi Facebook
  64. Aplikasi Photo Lab
  65. Aplikasi Disco Flash Light
  66. Aplikasi Photo Grid
  67. Aplikasi Period Callendar
  68. Aplikasi PicShop Lite
  69. Aplikasi Wiki
  70. Aplikasi Air Asia
  71. Aplikasi Birds War
  72. Aplikasi MP3 Cut
  73. Aplikasi Charger Alert

Kamis, 21 Maret 2013

Kategori Biaya

Biaya dapat dikategorikan sebagai berikut :


  1. Biaya Modal, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap.
  2. Biaya Pendirian, yaitu biaya yang berhubungan dengan awal sebuah bisnis baru atau produk baru.
  3. Biaya Overhead, yaitu pengeluaran yang tidak langsung berhubungan langsung dengan produk.
  4. Biaya Langsung Tetap, yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan produk, tetapi tidak terpengaruh oleh perubahan dalam volume produk.
  5. Biaya Langsung Tidak Tetap, yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan produk dan yang bervariasi dengan volume produksi.

Rabu, 13 Februari 2013

Pinjaman Bermasalah



Pinjaman bermasalah terdiri dari :

A.  Pinjaman kurang lancar ; Pinjaman kurang lancar apabila memenuhi kriteria   sebagai berikut :

a.  Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu :

1)  Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

· tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 (satu) bulan ; atau

· tunggakan melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2 (dua) bulanan atau 3 (tiga) bulanan ; atau

·  tunggakan melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam) bulanan atau lebih 

2)  Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :

·  tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 (satu) bulan ; atau

·         tunggakan melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu) bulan
b.  Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :

1)  Pinjaman belum jatuh tempo :

·  Terdapat unggakan bunga melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

2)  Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar, tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan.

B.  Pinjaman yang diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak memenuhi criteria kurang lancar, tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa :

  • Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam, termasuk bunganya ; atau

  • Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam

C.  Pinjaman yang macet

Pinjaman digolongkan macet apabila :

  • Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan ; atau

  •  Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan pinjaman

  • Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit.